Green Leader 6: Pelatihan Lingkungan

sustainablesuzy
Ultra Jaya
Teh Kotak
Campina

Tidak terasa, sudah sejak 2015 program To Be A New Green Leader dilaksanakan dan mencetak lebih dari 225 Green Leaders. Pelatihan lingkungan ini mengadopsi pendidikan nilai nonformal yang disampaikan melalui wacana lingkungan hidup dan alam yang diingegrasikan dengan pengetahuan mengenai budaya dan ilmu pengetahuan sehingga memunculkan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup dan alam, juga terwujudnya partisipasi aktif untuk menjaga lingkungan hidup dan alam Indonesia.

Pada tahun 2020, Green Leader angkatan 6 dilaksanakan di tengah pandemi secara virtual. Program yang biasanya dilakukan di Eco Camp terpaksa disebar ke berbagai sesi dalam kurun waktu 6 minggu dan dilaksanakan setiap Sabtu dan Minggu, dihadiri 20 tim peserta Green Leader. Selain dilakukan online, perbedaan Green Leader 6 dengan yang sebelumnya adalah bebas biaya alias gratis dan adanya kesempatan mengembangkan proyek kelompok dengan bantuan pendanaan dan mentoring. Hal ini bisa terwujud akibat dukungan sponsor yang luar biasa, yaitu Yayasan Astra Honda Motor, PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk., PT ADARO ENERGY, Tbk., Asia Resources Pacific International Holdings Ltd (APRIL), Tanoto Foundation, OLYMP Bezner GmbH & Co. KG, PT Metro Garmin, dan Points of You® Indonesia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, program Green Leader diikuti oleh peserta dari berbagai suku, ras, dan agama dari seluruh penjuru Indonesia dan mengajarkan persaudaraan, unity in diversity, mencintai alam, dan menjadi manusia berkualitas. Selama kegiatan, peserta Green Leader saling berbagi Kesadaran Baru Hidup Ekologis atau yang biasa disebut 7 sadar yaitu Berkualitas, Sederhana, Hemat, Peduli, Semangat Berbagi, Kebermaknaan, dan Harapan. Artikel lengkap tentang 7 sadar bisa kamu baca di sini.

Pada minggu 1 Green Leader, kita berkenalan dengan Eco Camp dan kebiasaan-kebiasaan yang ada di Eco Camp, termasuk 4 pilar nilai dasar Eco Camp dan 7 kesadaran baru hidup ekologis.

Pada minggu 2, kita berkenalan dengan coaching menggunakan Points of You®, membuka hati dan belajar kebiasaan sehari-hari sebagai jalan spiritual kita. Kita belajar bahwa merawat rumah kita bersama sama dengan merawat diri sendiri.

Pada minggu 3, kita mengikuti Pachamama Symposium: Awakening The Dreamer, Changing The Dream dan membuat komitmen masing-masing terkait resolusi kita.

Pada minggu 4, kita menelusuri asal usul krisis iklim dan menemukan pengaruh konsumsi pada iklim, termasuk permasalahan sistem pangan, pertanian organik, dan manajemen sampah. Tapi, kita tahu apa yang bisa kita lakukan!

Pada minggu 5, kita berkenalan dengan Theory U, yaitu teori manajemen perubahan. Kita belajar 4 level mendengarkan, 4 level perubahan, dan 5 tahap proses Theory U.

Pada minggu 6, kita diingatkan tentang Active Hope, Seeing With New Eyes, dan diakhiri dengan merumuskan langkah menjadi tim Active Hope. Going Forth As A New Green Leader!

Setelah berproses selama 6 minggu, program Green Leader ini ditutup dengan sebuah closing festival yaitu virtual festival yang mengangkat tema “Be A Green Leader, Be A Good Change” yang terbuka untuk umum dan dihadiri pembicara-pembicara mumpuni terkait gaya hidup ramah lingkungan. Berikut poster kegiatannya.

Beberapa pembicara yang turut mengisi virtual festival Green Leader yaitu Dr.H.R.Moh.Darojat Ali, SIP, M.M, MSi, Perencana Ahli Madya Biro Perencanaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang membahas seputar potensi alam Indonesia.

Selain itu, ada juga Nada Arini, yang mendirikan Sustainable Indonesia karena keresahan hati pada berbagai hal yang bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari seperti pendidikan, ekonomi, sosial, lingkungan, yang ternyata sangat berhubungan erat. Sustainable Indonesia adalah sebuah sociopreneur yang fokus pada peningkatan kapasitas keberlanjutan.

Dihadiri pula oleh Gibran Tragari yang percaya bahwa segala sesuatu yang kita lakukan memberi dampak di luar sana, bisa berdampak baik, tetapi bisa juga berdampak buruk. Bermula dari pemikiran tersebut, Sendalu Permaculture dibangun dengan upaya menghasilkan apa yang kami konsumsi dan meminimalkan limbah.

“Dengan banyaknya masalah lingkungan di seluruh dunia yang terjadi saat ini, kami juga ingin orang-orang menyadari dan belajar bahwa kita dapat melakukan perubahan bahkan dalam kenyamanan rumah kita sendiri. Kami mencoba menghubungkan semua elemen hidup berkelanjutan dimulai dengan pertanian berkelanjutan. Kami juga mendorong komunitas di sekitar kami yang memiliki nilai yang sama untuk tumbuh bersama.” ujarnya.

Seputar limbah rumah tangga, Ernest Layman memulai Rekosistem usai berdiskusi bersama Joshua (Co-founder  & COO Rekosistem) Ernest melihat adanya permasalahan lingkungan merupakan isu pelik dan belum ada solusinya. Harus ada yang mau memulai berinovasi dan menginisiasi gerakan menyelesaikan masalah ini, maka dibuatlah Rekosistem yang fokus pada manajemen sampah untuk perusahaan maupun rumah tangga.

Selain itu, ada Hatta Kresna yang percaya bahwa keberagaman mampu membantu kita menyelesaikan berbagai masalah yang dekat di sekitar kita, tentu dengan perspektif global. Dari keberagaman yang ada di dunia ini, kearifan lokal merupakan solusi yang terbukti oleh para pendahulu menghadapi masalah-masalah itu. Kecintaan terhadap budaya dan kearifan lokal itu menjadi pupuk yang merawat passion Kresna mengupas rasa dan kebaikan alam Indonesia. Alam Indonesia memiliki kondisi tropis yang ramah bagi jamur, bakteri dan virus, tetapi menurutnya Bumi Indonesia juga menyimpan potensi solusi, yaitu kekayaan rempah dan herba.

Diskusi ditutup dengan sesi Bhinneka Tunggal Ika Untuk Ibu Pertiwi. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Dalam hidup bermasyarakat dan beragama, bagaimana aplikasi Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari? Bagaimana hidup rukun dan bertoleransi bersama umat beragama lain? Sesi ini dihadiri oleh Irfan Amalee (Muslim rep.), Nyoman Iswarayoga (Hindu rep.), Lopon Sangye Dorji (Buddhist rep.) dan Rm. Sarwanto SJ. (Catholic rep.)

Virtual festival ini dihadiri tenants yang membuka booth di aplikasi Hopin sebagai berikut: (temukan mereka di Instagram!)

@bulksource @sustainableindonesia @tazzadinaturale @ecoshop_bdg @lalokaessentials @letsgogreen.co @chelonimer @rahsa.nusantara @roeparasa.official @bagoesid @tortens_biteandtaste @agradaya @levain.id

Rangkaian acara Green Leader diselenggarakan oleh Eco Learning Camp (Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup) dan kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk semua pihak yang mendukung terlaksananya acara ini, terutama pihak sponsor yaitu:

Yayasan Astra Honda Motor

PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk.

PT ADARO ENERGY, Tbk.

Asia Resources Pacific International Holdings Ltd (APRIL)

Tanoto Foundation

OLYMP Bezner GmbH & Co. KG

PT Metro Garmin

Points of You® Indonesia.

Ingin tahu lebih lanjut tentang program Green Leader? Caranya mudah:

  1. Stay tuned di Facebook kami di Eco Learning Camp (atau klik di sini) dan Instagram kami di @eco.learningcamp (atau klik di sini) untuk mengikuti program Green Leader selanjutnya
  2. Untuk video aftermovie Green Leader sebelumnya bisa kamu tonton di sini
  3. Untuk artikel tentang pelaksanaan Green Leader sebelumnya bisa kamu baca di sini

Sampai jumpa di acara Green Leader selanjutnya!