Eco Camp Green Building: Mengapa Penting Anak-anak Belajar Disini?

sustainablesuzy
Ultra Jaya
Teh Kotak
Campina

Dr. Ir. Yasmin Suriansyah, MSP, IAI, GP
Pengajar pada Jurusan Arsitektur, Universitas Katolik Parahyangan

ECO CAMP GREEN BUILDING

Eco Camp terletak bersisian dengan Taman Hutan Raya Ir H. Djuanda, pada lahan 2416 meter persegi, serta tambahan lahan seluas 3075 meter persegi untuk lahan pertanian, dimana terdapat bangunan yang ditujukan untuk fungsi pembelajaran singkat bagi anak-anak yang memungkinkan peserta didiknya bermalam pada dormitori yang disediakan. Eco Camp merupakan sebuah kompleks dimana terdapat fasilitas belajar yang dikelilingi oleh lingkungan alami berupa pepohonan yang rindang dengan udara yang bersih.

Proses perancangannya dikerjakan oleh tim arsitek lulusan Arsitektur UNPAR, yaitu Bapak Ir. A. Audy Kusnadjaja (Gallery Living Architects). Dibawah koordinasi Pastor Dr. Ferry Sutrisna Wijaya, pembangunan Eco Camp diarahkan untuk menjadi bangunan hijau (Green Building). Dalam proses pembangunannya didampingi oleh Green Buiding Team, yang beranggotakan antara lain salah satu co-founder GBCI (Bapak Ir. Bintang Nugroho, IALI, GP) dan Certified Greenship Professional (penulis).

Berbagai prinsip dan kriteria untuk pembangunan Green Building diterapkan dan diupayakan dipenuhi dalam pembangunan Eco Camp ini. Hasil self assesment yang dilakukan terhadap bangunan Eco Camp ini menunjukkan bahwa rating potensial yang dapat diperoleh adalah berada pada rentang rating Gold. Hal itu bermakna bahwa terdapat kandungan bahan pembelajaran sangat bernilai yang dapat di tarik dari sosok bangunan dan penanganan lingkungan yang ada pada kompleks Eco Camp ini.

Oleh karena itu, Eco Camp ini merupakan wadah alternatif yang sangat layak untuk tempat belajar tentang hal yang terkait dengan pelestarian lingkungan hidup.

MENGAPA PENTING ANAK-ANAK BELAJAR DISINI

Pembelajaran yang paling efektif adalah pembelajaran yang dilakukan dengan memberi kesempatan peserta didiknya mengalami dan menghayati langsung pada realita obyek yang menjadi materi pembelajaran. Dalam hal ini, bangunan Eco Camp beserta lingkungannya merupakan obyek yang dapat dijadikan bahan pembelajaran yang baik.

Pada Eco camp, peserta didik akan dapat belajar tentang
(1) apa saja prinsip dan kriteria bangunan hijau;
(2) bagaimana sosok bangunan hijau;
(3) apa saja yang menjadikan bangunan tersebut dan lingkungannya potensial sebagai bangunan hijau;
(4) apa kontribusi bangunan hijau bagi pelestarian lingkungan hidup; dan
(5) apa saja yang dapat diberikan bagi generasi mendatang kepada generasi mendatang selanjutnya yang terkait dengan lingkungan hidup.

Di Eco Camp peserta didik akan dapat belajar tentang bagaimana membangun dengan memperhatikan proporsi yang baik antara lahan yang terbangun dan lahan untuk ruang terbuka hijau/biru; membangun dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan, sekaligus tidak membahayakan bagi penggunanya; membangun dengan pertimbangan hemat energi dan hemat air, tanpa mengurangi kenyamanan, dan keindahan bangunan sebagai lingkungan binaan, membangun dengan menggunakan sumber energi terbarukan seperti yang diterapkan di Eco Camp; hingga belajar bagaimana memelihara bangunan dan lingkungannya melalui contoh pengelolaan sampah yang diterapkan di Eco Camp dengan cara non-konvensional yang lebih ramah terhadap lingkungan.

Semakin dini dan semakin banyak anak-anak mendapatkan pemahaman akan kelestarian lingkungan, maka semakin besar pula harapan terwujudnya kelestarian lingkungan hidup bagi generasi-generasi mendatang.

Amin.