Eco Camp Has Variety of Joyful and Meaningful Learning Activities in Education Programs (Program Edukasi Eco Camp Berbasis NIRB/VSEC)

sustainablesuzy
Ultra Jaya
Teh Kotak
Campina

Nuryani Y. Rustaman
Guru Besar Biologi Lingkungan, Universitas Pendidikan Indonesia

  1. Program Edukasi Eco Camp: Apakah itu?
  2. Program Edukasi melaksanakan kegiatan-kegiatan pelatihan, pembekalan yang terstruktur dan berjenjang, artinya program Edukasi Eco Camp memiliki progam berjenjang dan terarah, baik formal yang dapat disisipkan pada kurikulum yang berlaku, maupun berjenjang sesuai usia sekolah. Penjenjangan program edukasi Eco Camp dibedakan menjadi empat, yakni: jenjang Pratama (usia antara 5-9 tahun), jenjang Muda (usia antara 10-12 tahun), jenjang Madya (usia antara 13-15 tahun) dan jenjang Adi (usia remaja antara 16-18 tahun), dengan jumlah kegiatan masing masing jenjang antara 8-12 kegiatan dengan durasi antara 2-3 jam.
  3. Program Edukasi Eco Camp memiliki karakteristikumum dan karakteristik khusus. Karateristik Umum program Edukasi Eco Camp berjenjang dan mengembangkan potensi manusia sejak usia para sekolah hingga remaja. Secara khusus Program Edukasi Eco Camp memiliki atau mengandung muatan NILAI (integritas, penghargaan,tanggung jawab dan semangat berbagi); cakupan SAINS (Mahluk Hidup dan Proses Kehidupan; Tanah, Air dan Udara; Energi dan Perubahannya) & REKAYASAnya, serta Kearifan Lokal/Budaya (setempat, nasional, global) yang mengembangkan sejumlah kecerdasan (naturalis dan personal) yang termasuk ke dalam kecerdasan majemuk. Masing-masing bidang pengembangan memiliki sub-bidang pengembangan, umpamanya Nilai Integritas mencakup sub-bidang pengembangan berpikir, presentasi, dan Implementasi); sedangkan bidang pengembangan penghargaan membawahi sejumlah sub-bidang pengembangan (mendeskripsikan perbedaan, menghargai keragaman, berempati, eksplorasi potensi diri, menghargai keunikan diri, proaktif, hidup sehat dan konstruktif); tanggung jawab mencakup sub-bidang pengembangan mengkaji situasi dan kondisi, mengambil keputusan, serta bertindak kosenkuen dan konsisten; Semangat berbagi mencakup sub-bidang pengembangan mendeskripsikan kelemahan diri, memberi dengan ikhlas, dan memberi tanpa pamrih.
  4. Program Edukasi Eco Camp bertujuan: mensosialisasikan pentingnya ikut memelihara lingkungan alam, khususnya Bumi dan sekaligus mempertahankan keberadaan manusia sebagai ciptaan Tuhan YME atau Allah SWT yang menyerupai citra-Nya. Bumi sebagai bagian dari alam,khususnya bagian dari sistem tata surya di salah satu lengan galaksi Bima Sakti ternyata memilki keunikan luar biasa, karena berada dalam ketiga wujudnya (cair, gas, padat) dan mengalami siklus di bumi. Air tawar di bumi hanya 3% dari keseluruhan jumlah air dibandingkan dengan air laut. Jumlah yang terbatas tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai khalifah. Disayangkan peristiwa ini kurang dipahami manusia yang ada di bumi ini sehingga manusia tidak mempedulikan keterbatasan bumi dan makin pendeknya siklus air dengan kurang memberikan kesempatan untuk meresap ke dalam tanah sebagai air tanah, dan muncul kembali ke permukaan sebagai mata air setelah melalui lapisan batuan. Hingga sekarang belum ditemukan keberadaan planet lain yang memiliki karakteristik seperti bumi.
  5. Program Edukasi Eco Camp: Mengapa?
  6. Manusia sebagai Khalifah dan Pemelihara Bumi Khalifah artinya pengganti (al-Baqarah/2:30). Menurut Quraish Shihab makna kekhalifana mencakup tiga unsur dalam pandangan Al Qur’an, yaitu: (i) manusia, (ii) alam raya, dan (iii) hubungan manusia dengan alam dan segala isinya, termasuk tugas-tugas kekhalifan. Tugas kekhalifan itu di antaranya adalah memelihara dan memakmurkan alam ini. Orang beriman dan beramal saleh, yang melakukan perbaikan dijanjikan akan dapat menguasai dunia ini. Alam diciptakan untuk kepentingan manusia. Betapa banyak manfaat yang dapat manusia ambil dari alam ini. Tidak sesuatupun yang diciptakan Allah SWT sia-sia. Betapa tidak beradabnya manusia jika ia merusak sesuatu yang disiapkan untuk kepentingannya.
  7. Urgensi Pelestarian Lingkungan Pemeliharaan Lingkungan Ketergantungan manusia pada alam, manusia adalah bagian dari alam (al-Alaq/96: 1-3). Segala sesuatu diciptakan seimbang (al-Hijir/15: 19). Segala yang berada di alam untuk kepentingan manusia (al-Baqarah/2: 29), yang maknanya adalah bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah untuk kemaslahatan manusia dan dalam rangka memenuhi hajat hidup manusia. Alam sebagai sumber rezeki (Yunus/10:31 & Ibrahim/14:32) menjelaskan sejauh mana tanggung jawab manusia dalam perannya sebagai khalifah, selain harus bertauhid pada Allah, manusia pun harus menyadari bahwa segala alam ini diatur Allah. Manusia di dunia memanfaatkan ciptaan Allah sebagai sumber rezeki dan bekal hidupnya. Betapa rendah moral seseorang jika diberi sesuatu hanya menikmatinya saja, tetapi selanjutnya tidak memeliharanya. Dunia yang terdiri atas tanah, langit, air, hujan, laut, gunung dan segala isinya bukanlah untuk kepentingan manusia saja, tetapi juga untuk kepentingan makhluk lain terutama yang tapak di alam syahadah (az-Zukhruf/43: 13). Selama ini paradigma anthroposentris menguasai cara pandang mayarakat, sehingga manusia mementingkan diri sendiri, karena cara pandang tersebut menganggap manusia bukan bagian dari alam ini. Paradigma ini tentunya harus ditinggalkan. Manusia yang mengenal arti pentingnya lingkungan dalam kehidupannya akan memperlakukan lingkungan dengan baik. Hal ini akan membuat alam semakin memberikan manfaatnya pada manusia.
    Dalam hubungannya dengan “Pemeliharaan Lingkungan”, manusia diamanahkan untuk mengurus alam ini. Amanah tersebut mengandung makna bahwa manusia memilki peran mengurus, memanfaatkan dan memelihara baik langsung.
  8. Partisipasi manusia untuk mencegah Dosa besar karena kerusakan lingkungan Dalam Al-Qur’an dosa besar diklasifikasi dalam 12 bentuk, termasuk salah satu diantaranya (yang ke-12) adalah merusak lingkungan, karena dampaknya bukan hanya kepada yang melakukan dosa, tetapi dampaknya terhadap orang lain, lingkungan dan generasi sesudahnya. Mereka akan merasakan dampak negatif pengrusakan lingkungan, penghancuran tanaman, penghilangan spesies yang hidup dalam sebuah hutan. Kerusakan lingkungan hidup terdapat dalam Surat al-Baqarah/2: 204-205, juga dalam surat ar-Rum/30: 41.
  9. Program Edukasi Eco Camp: Bagaimana?

Generasi muda merupakan bagian yang amat penting dari sumber daya manusia (SDM) suatu negara, karena berada dalam usia produktif. Oleh karena itu seyogianya mereka memiliki kualitas yang baik. SDM ini harus terus menerus ditingkatkan mutunya, baik yang menyangkut kualitas fisik, spiritual dan kualitas kepemimpinan termasuk kepemimpinan keluarga, masyarakat, dunia usaha dan bangsa.

Secara konseptual, definisi mengenai generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain: aspek biologi, aspek budaya, aspek hukum dan politik serta aspek psikologis. Pengembangan kualitas SDM suatu bangsa sangat menentukan perkembangan bangsa tersebut.

  1. Membuat Percontohan
    Eco Camp di dekat Tahura merupakan percontohan dari upaya menyelamatkan TAHURA sebagai reservoir air bagi kota Bandung dan sekitarnya. Di Eco Camp diupayakan terjadi siklus air dan siklus karbon sehingga menghasilkan “zero waste”. Lebih lengkapnya dapat dipelajari program-program di Eco Camp, seperti siklus carbon dari tinja melalui pemanfaatan sejenis cacing Lumbricus rubella melalui sebuah alat yang sengaja direkayasa untuk menguraikan zat organik dalam tinja, khususnya karbon untuk dapat digunakan kembali sebagai pupuk bagi tanaman.
    Air dari selokan dicoba untuk diangkat melalui kincir air agar mengalami daur ulang sambil dimanfaatkan untuk kepentingan yang sustainable development. Rumah atau bangunan dilengkapi dengan atap solar cells yang dapat menyimpan energi dari matahari untuk kemudian diubah menjadi bentuk energi yang lain misalnya energi gerak, energi listrik. Sampah organik dari daun dan sisa tumbuhan dapat dimasukkan ke dalam wadah atau kantung gelap dari polybag untuk digunakan sebagai media tanam tumbuhan yang diinginkan setelah dicampur dengan cairan berisi mikroba tertentu.
  2. Menyebarluaskan Melalui Jalur Formal dan Non-formal
    Merancang program untuk membantu pendidikan, baik melalui jalur formal, maupun non-formal. Program berupa paket-paket disebarluaskan ke sekolah-sekolah untuk diterapkan dengan penekanan sebagaimana telah diungkap di bagian A. Penekanan utama bukan pada aspek penguasaan konsep semata, tetapi pada penanaman karakter, sikap dan perilaku arif di lingkungannya sesuai jenjang usia dan perkembangan fisik-kognitif-sosial-moralnya.
    Salah satu firman Allah SWT mengharuskan setiap umat tidak meninggalkan di belakang mereka generasi yang lemah, tidak berdaya dan tidak memiliki daya saing dalam kompetisi kehidupan dapat dibaca pada surat an-Nisa/4:9. Pendidikan berkelanjutan dan pengembangan karakter menjadi tugas bagi keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Menghasilkan generasi muda yang tangguh merupakan harapan kita bersama, artinya mempersiapkan generasi yang berkualitas dalam semua aspek kehidupan manusia.
  3. Memberdayakan Masyarakat
    Pemberdayaan masyarakat sekitar merupakan salah satu program Eco Camp. Orang-orang (baca: masyarakat) sekitar TAHURA dapat diberdayakan untuk turut serta berperan aktif (ambil bagian) dengan belajar melalui program percontohan atau program-program lainnya (pembibitan, bercocok tanaman obat dan seterusnya).

Daftar Pustaka

  1. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. (2014). Tafsir Al-Quran Tematik, edisi revisi. Jilid 4.halaman 3-19.
  2. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. (2014). Tafsir Al-Quran Tematik, edisi revisi. Jilid 5.halaman 101-102.
  3. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. (2014). Tafsir Al-Quran Tematik, edisi revisi. Jilid 8.halaman 35-44; 83-91; 218-225.