Sadarkah Betapa Styrofoam Menjadi Sampah Abadi yang Merusak?

sustainablesuzy
Ultra Jaya
Teh Kotak
Campina

Setiap kali kita membeli jajanan di pinggir jalan atau memesan makanan untuk dibungkus, ada satu hal yang seringkali luput dari perhatian kita: styrofoam. Bahan ini, meskipun praktis digunakan dalam budaya jajan di Indonesia, ternyata menjadi salah satu sumber sampah abadi yang sangat merusak lingkungan.

Styrofoam, dengan berbagai bentuknya yang beragam mulai dari kotak hingga mangkok, sering digunakan untuk membungkus makanan. Namun, penggunaan yang luas ini memiliki dampak yang serius terhadap lingkungan. Menurut laporan Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pada tahun 2018 saja, sekitar 0,59 juta ton sampah yang masuk ke laut merupakan styrofoam.

Mengapa styrofoam dianggap sebagai sampah abadi? Salah satu alasan utamanya adalah karena sulit terurai. Dalam proses pembuatannya, styrofoam melibatkan bahan kimia seperti chlorofluorocarbons (CFC), yang dapat merusak lapisan ozon. Meskipun ada upaya untuk mendaur ulang styrofoam, biaya dan teknologi yang diperlukan untuk ini sangat tinggi.

Perlu waktu lebih dari 1 juta tahun bagi satu buah styrofoam untuk terurai secara alami. Bayangkan berapa banyak styrofoam yang digunakan setiap hari, dan betapa lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengurai semua sampah tersebut. Bahkan setelah satu juta tahun, styrofoam hanya akan berubah menjadi mikroplastik yang terus mencemari lingkungan.

Pemerintah juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, termasuk melalui Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang penanganan sampah laut. Salah satu tujuannya adalah mengurangi penggunaan styrofoam hingga 75 persen pada tahun 2025.

Langkah-langkah seperti melarang penggunaan styrofoam atau plastik sekali pakai telah diterapkan di beberapa kota, termasuk Jakarta dan Bali. Dengan kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat mengurangi dampak styrofoam sebagai sampah abadi yang merusak lingkungan, dan menjaga kelestarian bumi untuk generasi mendatang.

Mari kita satukan langkah untuk mengakhiri penggunaan styrofoam dan plastik sekali pakai

Kita semua tahu bahwa styrofoam dan plastik sekali pakai merusak lingkungan, mencemari lautan, dan membahayakan makhluk hidup. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mengambil langkah konkret dengan melarang penggunaannya. 

Dengan mengurangi penggunaan styrofoam dan plastik sekali pakai, kita tidak hanya melindungi lingkungan dan kesehatan kita, tetapi juga membuka peluang untuk mengembangkan industri yang ramah lingkungan dan memberdayakan ekonomi lokal. Mari bersatu untuk menjaga bumi kita agar tetap hijau dan lestari!

Share it on :