YSLH Merupakan Perwujudan dari Amanah Bumi

sustainablesuzy
Ultra Jaya
Teh Kotak
Campina

Sr. Amie Hendani, SGM
Green Mountain Monastery

“We’ve gone mad, star raving mad… destroying the Planet, but more specifically we are destroying the last 65 million years of life development. We don’t understand the Earth as a sacred reality, the trees are sacred, the rivers, the mountains. The Universe, in particular Planet Earth is a communion of subjects, not a collection of objects. If we don’t learn that, nothing is going to work.”

Thomas Berry, CP – The Great Work

Kata-kata dari Thomas Berry, CP seorang imam Katolik dan ahli sejarah budaya-budaya khususnya budaya Timur selalu membakar hati saya, mengingatkan bagaimana kita sudah seperti orang-orang yang kehilangan akal sehat, merusak dan menghancurkan Planet Bumi beserta sistem kehidupannya yang merupakan hasil suatu proses sepanjang 65 juta tahun. Kita tidak memahami bahwa Bumi merupakan suatu realitas kesucian, bahwa Bumi merupakan persatuan subyek-subyek dan bukan sekedar koleksi obyek-obyek belaka yang bisa dengan seenaknya diperlakukan sesuka hati. Tanpa memahami realitas ini, kehidupan yang lestari tidak akan terwujud.

Sebagai salah satu anggota komunitas Green Mountain Monastery yang didirikan langsung oleh Thomas Berry, CP perjalanan hidup membawa saya pada perjumpaan-perjumpaan dengan orang-orang yang memahami bahwa ada yang salah dengan cara kita memperlakukan Bumi dan makhluk-makhluk yang hidup di atasnya termasuk perlakuan terhadap sesama manusia. Melalui Sr. Elly Verrijt, MMS dari Belanda akhirnya saya berkenalan dengan teman-teman dari Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup (YSLH).

Di tengah-tengah perasaan gelisah karena selama beberapa tahun terakhir mencoba mencari jaringan kerja sama di Tanah Air serta kerinduan untuk melakukan sesuatu bersama-sama sebagai kontribusi Bangsa Indonesia bagi dunia – mengingat sumbangan populasi kita yang termasuk besar di Planet Bumi – bertemu dengan kelompok ini seperti mendapatkan air sejuk di tengah-tengah kehausan.

Menghabiskan waktu beberapa hari bersama mereka juga memberi suatu kesan mendalam. Mengalami sendiri kesungguhan dan kecintaan mereka pada anugerah kehidupan merupakan pengalaman tak terlupakan. Kerja sama dan energi setiap individu di dalamnya yang berusaha untuk bersinergi merupakan suatu harta tak ternilai bukan hanya bagi YSLH sendiri maupun bagi mereka yang kelak datang mengikuti kegiatan, tetapi juga harta bagi Planet Bumi bahkan Alam Semesta. Bukan hanya kecintaan terhadap alam dan kehidupan yang sungguh terasa tetapi juga rasa persatuan dalam kemajemukan latar belakang (suku, agama, pendidikan, usia, dll) para pribadi yang terlibat di YSLH.

Thomas Berry menyebutkan bahwa ada empat area yang perlu bekerja sama dalam mewujudkan suatu kehidupan yang saling mengembangkan antara manusia dan Bumi, yaitu bidang sosial politik, pendidikan, ekonomi dan bidang religius. Empat area ini sangat menentukan masa depan kita. Buka suatu kebetulan bahwa selain pendidikan lingkungan sebagai bidang yang secara khusus ditangani oleh YSLH, individu-individu yang terlibat di dalamnya pun datang dari keempat area ini. Ini semakin menunjukkan bahwa keberadaan YSLH ini merupakan perwujudan dari amanah Bumi itu sendiri dan amat sangat perlu didukung.